Rayakan Hari Tari Sedunia, Warga Solo Menari di Jalan

Seni Tari dan Budaya : Hari Tari Sedunia, Warga Solo Menari di Jalan
Warga Solo merayakan Hari Tari Sedunia dengan menari di jalanan, Senin (29/4). (VOA/Yudha Satriawan)
SOLO — Jalanan sepanjang 2 kilometer menjadi panggung terbuka ribuan warga Solo yang merayakan Hari Tari Sedunia, Senin (29/4). Anak-anak dari sanggar tari, pelajar remaja, hingga orang tua, pedagang pasar, turis sampai Wakil Walikota Solo ikut membaur menjadi satu menari di Jl. Jend. Sudirman, diiringi alunan musik gamelan.

“Seni tari harus kita lestarikan. Ternyata menari itu membuat perasaan menjadi senang dan tenang. Saya tadi ikut menari rasanya senang sekali,” ujar Wakil Walikota Solo Ahmad Purnomo.

Ketua penyelenggara Sri Rochana mengatakan perayaan tersebut melibatkan 3.500 penari dari 134 kelompok seni dan sanggar tari. Menurut Rochana, lokasi menari berada di jalan protokol Jenderal Sudirman, pusat perbelanjaan, Bandar Udara Adi Sumarmo, kampus Institus Seni Indonesia (ISI) Solo, dan sebagainya.

“Untuk yang 24 jam menari nonstop digelar di kampus ISI Solo, sedangkan di tempat lainnya seperti mal mulai pagi hingga sore, di jalan protokol siang hingga sore, dan di Bandara Adi Sumarmo Solo. Puncak acara World Dance Day 2013 di Surakarta dilakukan di jalan protokol Jenderal Sudirman, ada 400an anak-anak menari mendampingi Wakil Walikota dan Muspida Solo yang ikut menari memakai kostum wayang,” ujar Rochana.

Sementara itu, Kepala Dinas Pariwisata dan Kebudayaan Pemerintah Kota Solo, Widdi Srihanto mengungkapkan acara tahunan yang melibatkan ribuan warga ini akan memperkuat citra Solo sebagai kota seni tari. Secara bergiliran, sekitar 134 sanggar tari akan menampilkan sajian tari tradisional dan kontemporer selama 24 jam nonstop, ujarnya.

“Pelaksanaan acara ini sudah memasuki tahun ketujuh. Awalnya dilakukan oleh Kampus ISI Solo, kemudian sekarang kita branding bersama, kerja sama dengan pemkot Solo menjadikan Solo sebagai kota budaya. Salah satu produknya budaya yang dikembangkan yaitu seni tari,”ujarnya.

“Solo harus bisa menjadi ibukota tari. Selama ini Solo dikenal sebagai kota batik, kota musik keroncong, nah ini yang baru yaitu Solo sebagai kota seni tari. Segala macam tari yang berkembang di kota Solo ini ditampilkan dalam World Dance Day 2013 ini.” 

Pada tahun lalu, perayaan Hari Tari Sedunia di Solo menampilkan tari kolosal di atas ratusan becak yang berlokasi di sepanjang Jl. Slamet Riyadi.

Sumber :http://www.voaindonesia.com/content/rayakan-hari-tari-sedunia-warga-solo-menari-di-jalan/1650689.html

Comments
0 Comments

0 komentar:

Posting Komentar

Related Posts Plugin for WordPress, Blogger...
 
Seni Budaya Indonesia © 2011 | Template by Blogger Templates Gallery collaboration with Life2Work