Gelar Malam Dana Lewat Seni dan Budaya

Seni Budaya - Gelar Malam Dana Lewat Seni dan Budaya

Taman Eden "100" Gelar Malam Dana Lewat Seni dan Budaya

(Analisa/istimewa). Pemberian bibit pohon khas Danau Toba secara simbolis kepada sejumlah perwakilan tokoh-tokoh undangan lewat penampilan tortor (tarian) lingkungan hidup Taman Eden “100” pada acara “Malam Dana Lingkungan Hidup Lewat Seni dan Budaya” di Sopo Toba Eden Lestari, Taman Eden “100”, Desa Sionggang Utara, Kecamatan Lumban Julu, Kabupaten Toba Samosir, Propinsi Sumatera Utara, Sabtu (25/8) malam. 

Tobasa, (Analisa). Dalam rangka kampanye lingkungan hidup dan memeriahkan HUT RI ke-67, Taman Eden "100" mengadakan acara "Malam Dana Lingkungan Hidup Lewat Seni dan Budaya" di Sopo Toba Eden Lestari, Taman Eden "100", Desa Sionggang Utara, Kecamatan Lumban Julu, Kabupaten Toba Samosir, Provinsi Sumatera Utara, Sabtu (25/8) malam.
Kegiatan untuk mendukung program sanggar budaya dan seni Taman Eden "100" dalam hal kampanye lingkungan hidup yang bertemakan "Merdeka untuk Memerdekakan Alam. Acara dihadiri Ketua Umum Komisi Nasional Perlindungan Anak Indonesia, Arist Merdeka Sirait dan pelawak dari Pakter Tuak Jakarta.

Acara putra-putri Tobasa yang telah berjasa di tingkat kabupaten, provinsi dan nasional di bidang seni, budaya dan lingkungan hidup. 

"Seni dan Budaya memiliki pengaruh luar biasa yang bisa digunakan dalam kampanye lingkungan hidup karena seni dan budaya merupakan bahasa universal yang bisa berbicara tanpa kata dan menyampaikan pesan walaupun tanpa tulisan dengan baik," ucap Marandus Sirait, pengelola Taman Eden "100" di Tobasa.

Penerima Kalpataru 2005 dari Presiden SBY tersebut mengatakan, kegiatan ini untuk menggalang dana bagi kegiatan pelestarian alam di daerah berpenduduk sekitar 175.277 jiwa itu. Kegiatan tersebut dihadiri 300 orang yang terdiri dari kalangan pecinta lingkungan, seniman, budayawan dan masyarakat dari Sumatera Utara khususnya daerah Tobasa.

Dana yang terkumpul untuk pembelian peralatan musik dan busana tradisional untuk kampanye lingkungan hidup itu diisi dan dimeriahkan oleh penampilan tortor (tarian) lingkungan hidup dari Taman Eden "100" pemegang Rekor MURI 2012 Rinto Gultom, opera Batak "Raja ni Duhut-duhut", lagu-lagu dan vokal group tentang lingkungan hidup oleh Semica Voice Balige, penampilan grup band tunanetra dari Panti Karya Hephata Laguboti, group gondang bolon dan uning-uningan Taman Eden "100", penerima Kalpataru 2005 Marandus Sirait, serta penampilan Arist Merdeka Sirait dan pelawak dari Pakter Tuak dari Jakarta.

Pada kesempatan itu, bibit pohon khas Danau Toba seperti pohon hariara, jabi-jabi, piu-piu tanggule, ingul, andaliman, sampinur, andalehat, sotul, turut diberikan secara simbolis kepada sejumlah perwakilan tokoh-tokoh undangan lewat penampilan tortor ( tarian ) lingkungan hidup Taman Eden "100". Arist

Merdeka Sirait juga menyempatkan diri untuk memainkan alat musik tradisional khas Batak serta mengajak agar masyarakat Tobasa turut melestarikan lingkungan dan mencintai Danau Toba sebagai warisan bagi generasi penerus di masa yang akan datang.

(rel/nai)

Sumber :http://www.analisadaily.com

Comments
0 Comments

0 komentar:

Posting Komentar

Related Posts Plugin for WordPress, Blogger...
 
Seni Budaya Indonesia © 2011 | Template by Blogger Templates Gallery collaboration with Life2Work