Festival Seni Budaya Bantik 2012 di hadiri Roy Marten

Seni Budaya - Festival Seni Budaya Bantik 2012 di hadiri Roy Marten
MANADO, Pemeran utama film "Tapak-Tapak Kaki Wolter Monginsidi", Roy Marten berjanji untuk membuat kembali film tersebut dengan teknologi yang lebih baru, serta cerita yang lebih lengkap. 

Roy Marten hadir di Festival Seni Budaya Bantik 2012
Hal itu disampaikan langsung oleh Roy Marten, Rabu (5/9/2012) kemarin, di tengah kerumunan warga suku Bantik di Manado, saat puncak Festival Seni Budaya Bantik 2012.

Festival tersebut menampilkan berbagai atraksi seni dan budaya Bantik, di antaranya Tari Upasa dan Tari Mahamba. Suku Bantik merupakan salah satu suku asal orang Manado. 

Robert Wolter Mongisidi (bukan Monginsidi-red) adalah pemuda Minahasa dari suku Bantik yang ikut mengelorakan perlawanan terhadap penjajah Belanda pada waktu itu. Belanda menghukumnya dengan tembak mati di usianya yang sangat muda, 24 tahun pada tahun 1949.

Setiap tahunnya, warga Suku Bantik yang tersebar di 11 pemukiman di Manado merayakan Festival Seni Budaya Bantik yang puncaknya jatuh pada 5 September yang merupakan hari di mana Mongisidi dihukum mati.
Setia Hingga Akhir dalam Keyakinan
-- Robert Wolter Mongisidi

Roy Marten diundang khusus oleh panitia sebagai bentuk penghormatan kepada pemeran utama film yang diproduksi pada tahun 1982 itu. "Tapak-tapak Kaki Wolter Monginsidi" adalah film yang menceritakan kisah perjuangan pahlawan nasional asal Sulawesi Utara tersebut.

"Wolter Mongisidi merupakan tokoh yang luar biasa dan patut menjadi teladan. Tiga puluh tahun lalu saya hadir di lapangan ini dalam penggarapan film Monginsidi. Dan hari ini saya berjanji untuk membuat ulang film tersebut," ujar Roy Marten di antara ribuan warga Bantik yang memadati Lapangan Bantik, Malalayang.

Wolter Mongisidi menjadi merupakan salah satu tokoh penting yang sangat disanjung oleh warga Suku Bantik, Ketika jenasah Mongisidi diambil oleh keluarganya, dari balik Alkitab yang diapitnya ketika ditembak, terselip sebuah kertas yang bertulis tangan, "Setia Hingga Akhir dalam Keyakinan". Kini kalimat itu menjadi kalimat heroik warga Bantik.

Wali Kota Manado Vicky Lumentut yang turut hadir pada Festival tersebut menyambut baik niat Roy Marten, dan ia berjanji untuk membantu mewujudkan rencana tersebut.



Sumber : KOMPAS.com 
Editor :
Eko Hendrawan Sofyan

Comments
0 Comments

0 komentar:

Posting Komentar

Related Posts Plugin for WordPress, Blogger...
 
Seni Budaya Indonesia © 2011 | Template by Blogger Templates Gallery collaboration with Life2Work